oleh :WIRATMO SOEKITO
Tahun 1960-1963 konflik antara humanisme universal dan realisme sosialis masih terbatas pada serangan terhadap pendapat. Akan tetapi dari polemik mereka dalam tahun-tahun 1963-1964 dapat disimpulkan dengan jelas bahwa bukan hanya pendapat para penganut humanisme universal, melainkan juga hak mereka untuk berpendapat yang diserang.
Situasi budaya setelah tahun 1966 telah memulihkan iklim sebelum tahun 1963. memang benar pada tahun 1966 ajaran-ajaran Marxisme-Leninisme telah dilarang, tetapi kaum manifestan yang konsisten dengan humanisme universal mereka tidak pernah menyerang hak para penganut realisme sosialis untuk menyatakan pendapat mereka. Harus diperhatikan setelah manikebu dilarang pada tahun 1964 para penganut realisme sosialis telah menyambut dengan positif larangan tersebut sebagai suatu restu kepada mereka untuk mengganyang humanisme universal. Posisi seperti itu pada gilirannya telah disambut dengan positif oleh almarhun Ir.Soekarno yang menyatakan : Ganyanglah Manikebu, sebab Manikebu melemahkan Revolusi. Larangan Marxisme-Leninisme bukanlah tindakan budaya melainkan tindakan politik.
0 komentar:
Posting Komentar